Shane Aldrich Simbolon Raih Juara 1 di Ajang FLS2N Tingkat Provinsi
Shane Aldrich Simbolon, siswa SMA SKKKPS berhasil pulang dengan memenangkan lomba di Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Pencapaian ini tentu membuat kita semua bangga, karena FLS2N merupakan acara perlombaan bergengsi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Perlombaan ini dilaksanakan pada tanggal 7 s/d 9 Juli 2023 di Hotel Grand Kanaya, Medan. Kegiatan ini mengusung tema “Terwujudnya peserta didik yang kreatif, cerdas, berprestasi dan berkarakter melalui penghayatan dan penguasaan seni budaya bangsa.”
Sebelumnya Shane sudah meraih juara 1 di tingkat Kota Siantar dan sekarang Shane kembali taklukkan seluruh peserta FLS2N bidang film pendek di tingkat provinsi. Tak mau jadi seperti katak dalam tempurung, Shane tak hanya membuktikan kualitas diri sebagai siswa SKKKPS di tingkat kota saja, dia pun berani bersaing sampai di tingkat provinsi.
Shane pada awalnya tertarik dengan dunia film karena terinspirasi dengan karya seorang konten kreator bernama Zach King. Inspirasi ini kemudian dia tuangkan ke dalam bentuk tulisan dan visual. Bakatnya semakin terasah setelah di SMA dia mendapat tugas dan bimbingan dari mata pelajaran Seni Budaya dan Kesenian (SBK). Guru mata pelajaran SBK yang melihat bakat Shane pun menganjurkannya untuk mengikuti perlombaan FLS2N.
Hasil karya Shane berupa film pendek tentang seorang siswa bernama Wira, yang berusaha bangkit dari keterpurukannya untuk membuktikan kebebasan dalam berkarya. Pembuatan karya dilakukan secara langsung di lokasi lomba, mulai dari pembuatan naskah, pengambilan gambar, hingga editing. Dengan waktu yang cukup singkat, Shane berhasil menciptakan sebuah karya yang mampu menggerakkan hati juri sehingga dia berhasil mendapatkan juara 1. Shane dalam interview memberikan bocoran bahwa gaya pengambilan gambar dan penceritaan filmnya mengambil referensi dari sutradara ternama dunia, yaitu Christopher Nolan.
Shane memiliki impian yang cukup ambisius, yaitu ingin membuka gerbang baru bagi genre perfilman di Indonesia. Dia merasa bahwa genre perfilman di Indonesia cukup sempit. Bosan dengan genre film yang itu-itu saja, Shane bertekad membuat aliran baru di industri film Indonesia seperti film dengan unsur time paradox dan de ja vu.
Menurut Shane, kunci utama dalam berkarya adalah jangan takut untuk memulai. “Yang paling dasar, sih… mulai aja dulu, jangan takut gagal. Karena mau gimana pun kita tidak bisa langsung menghasilkan karya yang sempurna. Jadi seiring berjalannya waktu, belajar dari kesalahan dan kembangkan bakat yang bisa dikembangkan” demikian ungkapnya.
Shane saat ini sedang menunggu pengumuman dari panitia untuk melanjutkan ke tingkat nasional. Mari kita doakan agar Shane dapat terpilih dan lanjut ke tingkat nasional. Semoga semangat dan kerja keras Shane dapat menginspirasi setiap kita untuk berani mengejar cita-cita dengan semangat berani mencoba dan tanpa takut gagal.
Klik disini untuk menonton video hasil karya Shane tersebut.
Soli Deo Gloria